Selasa, 16 Desember 2014

Guru Analitycal Observer

Posted by Unknown On 03.42


Kategori Guru Analitycal Observer (guru yang suka kritik)

Guru yang suka kritik memiliki ciri-ciri tingkat tanggung jawab dan komitmen rendah tetapi tingkat berpikir abstrak tinggi. Guru seperti ini pandai, mempunyai kemampuan berbicara yang tinggi, selalu mencetuskan ide-ide besar tentang apa yang bisa dikerjakan dikelas dan secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan idea tau rencana-rencana besar secara gambling dan memikirkan langkah-langkah pelaksanaannya demi tercapainya program itu, tetapi jika diberi tugas ia tidak mau menerima, guru seperti ini disebut pengamat yang analitik (analytical observer), sebab ide-idenya tidak terwujud. Ia tahu apa yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan perhatian khusus untuk melaksanakannya. Kelemahan guru ini masih kurang dalam mengimplementasikan kemampuan yang dimilikinya atau dengan kata lain guru analytical observer  adalah guru yang mempunyai daya abstrak tinggi tetapi daya komitmen rendah.
Untuk guru tipe analytic observerakan lebih sesuai jika diberikan supervisi dengan tipe training and guidance. Supervisi tipe training and guidence sangat sesuai jika diterapkan kepada guru-guru yang memiliki kapasitas intelektual yang tinggi tetapi kurang dalam penerapan dalam perencanaan maupun dalam pengelolaan pembelajaran, karena supervisi jenis ini lebih banyak memberikan terapan latihan dan bimbingan. Kebaikan dari supervisi ini adalah bahwa pihak yang disupervisi akan selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari supervisor. Sehingga kelemahan pihak yang disupervisi dalam mengimplementasikan kemampuanya akan diminimalisasi karena ia akan terus mendapatkan bimbingan dan latihan dari supervisornya.
Penanganan guru analytical observer adalah dengan psikologi kognitif, pendekatan kolaboratif, dan metode dialosis. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah hasil perpaduan antara interaksi kegiatan individu dengan lingkungan dan pada gilirannya pengaruh lingkungan itu membentuk aktivitas pribadi tiap individu. Guru terbentuk karena adanya perkembangan dari perpanduan anatara faktor eksternal dan faktor internal. Perilaku pembinaan yang dapat dilakukan adalah denga pendekatan kolaboratif yaitu menyajikan, mejelaskan, mendengarkan, memcahkan masalah, dan negosiasi.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

  • Pernik

    Pernik
  • Unordered List

  • Contact us